Malang, Infomataram.com — Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM), Arif Rahman Hakim, mengajak para pelaku UMKM untuk mulai memanfaatkan teknologi tepat guna demi meningkatkan daya saing di pasar. Ajakan ini disampaikan saat Arif meninjau workshop Metro Mesin di Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (13/11).
Arif menegaskan bahwa teknologi tepat guna bukan sekadar alat modern, tetapi solusi inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha dan masyarakat. Menurutnya, penggunaan teknologi dapat membantu UMKM mencapai skala ekonomi yang lebih besar dan menekan biaya produksi.
“Kalau UMKM ingin berproduksi secara massal, skala ekonominya harus terpenuhi supaya biaya produksi bisa turun. Salah satu caranya adalah menggunakan alat bantu berbasis teknologi tepat guna agar kapasitas produksi dapat meningkat,” ujar Arif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mencontohkan banyak industri rumahan sektor pertanian yang sebelumnya hanya menghasilkan satu hingga tiga produk per hari, kini mampu menghasilkan ratusan unit setelah menerapkan teknologi sederhana namun efisien.
“Dengan alat yang sesuai kebutuhan, produksi bisa meningkat berkali lipat. Dampaknya, harga per produk menjadi lebih efisien,” jelasnya.
Pada 2025, Kementerian UMKM melalui skema pembiayaan DAK Nonfisik bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memperkuat rantai pasok pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Program ini mencakup pelatihan 4.649 peserta, pendampingan oleh 198 tenaga pendamping, serta inkubasi usaha untuk 75 tenant terpilih.
Menurut Arif, langkah tersebut bertujuan memperluas akses pasar, meningkatkan kapasitas produksi, serta membekali pelaku UMK dengan pengetahuan teknologi digital terkini.
“Keterhubungan ini diharapkan memperkuat rantai pasok lokal, mengurangi ketergantungan dari luar daerah, dan meningkatkan ketahanan ekonomi regional,” tambahnya.
Sementara itu, pemilik Metro Mesin, Hadi Apriliawan, menyampaikan bahwa keunggulan teknologi tepat guna terletak pada fleksibilitasnya dalam menyesuaikan kebutuhan pengguna. “Keunggulannya adalah disesuaikan dengan kebutuhan customer. Dengan penerapan Internet of Things (IoT), proses produksi menjadi lebih cepat dan jumlah output meningkat,” ujar Hadi.
sumber: UMKM














